Cara Mengatasi Windows File Protection yang Mengganggu

Windows File Protection (WFP) adalah fitur keamanan yang diperkenalkan oleh Microsoft sejak Windows 2000. Fitur ini bertujuan untuk mencegah penggantian atau modifikasi file sistem yang penting oleh program atau pengguna yang tidak sah. Namun, terkadang fitur ini juga bisa menjadi pengganggu, terutama jika Anda ingin mengubah atau menghapus file sistem yang tidak Anda perlukan atau yang sudah rusak.

WFP bekerja dengan cara memantau file sistem yang ada di folder System32 dan dllcache. Jika ada file yang berubah atau hilang, WFP akan mencoba mengembalikannya dari folder dllcache atau dari sumber instalasi Windows, seperti CD-ROM atau jaringan. Proses ini akan memunculkan pesan peringatan yang mengatakan bahwa “Windows File Protection is protecting your computer”. Pesan ini bisa sangat mengganggu, terutama jika Anda sedang melakukan sesuatu yang penting.

Lalu, bagaimana cara mengatasi WFP yang mengganggu ini? Apakah ada cara untuk menonaktifkan atau mengatur ulang fitur ini? Jawabannya adalah ya, ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengendalikan WFP sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

Daftar Isi

Cara 1: Menggunakan Registry Editor

Registry Editor adalah alat yang memungkinkan Anda mengubah pengaturan sistem yang tersimpan di registry Windows. Anda bisa menggunakan alat ini untuk mengubah nilai dari beberapa kunci registry yang berkaitan dengan WFP. Namun, Anda harus berhati-hati saat menggunakan alat ini, karena kesalahan dalam mengubah registry bisa menyebabkan kerusakan sistem yang serius. Selalu buat cadangan registry sebelum Anda melakukan perubahan apa pun.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan Registry Editor untuk mengatur WFP:

  1. Buka Registry Editor dengan cara menekan tombol Windows + R pada keyboard, lalu ketik regedit dan tekan Enter.
  2. Navigasikan ke kunci berikut: HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon.
  3. Cari nilai bernama SFCDisable di panel kanan. Jika tidak ada, Anda bisa membuatnya dengan cara klik kanan di area kosong, lalu pilih New dan DWORD (32-bit) Value. Beri nama nilai baru tersebut dengan SFCDisable.
  4. Klik dua kali pada nilai SFCDisable dan ubah datanya sesuai dengan pilihan Anda. Berikut adalah beberapa pilihan yang bisa Anda gunakan:
    • 0: Ini adalah nilai default yang berarti WFP akan aktif dan bekerja secara normal.
    • 1: Ini berarti WFP akan dinonaktifkan sepenuhnya dan tidak akan memantau file sistem sama sekali.
    • 2: Ini berarti WFP akan aktif, tetapi hanya untuk file sistem yang tidak ada di folder dllcache. Jika ada file sistem yang berubah atau hilang, WFP akan mencoba mengembalikannya dari sumber instalasi Windows.
    • 4: Ini berarti WFP akan aktif, tetapi hanya untuk file sistem yang ada di folder dllcache. Jika ada file sistem yang berubah atau hilang, WFP akan mencoba mengembalikannya dari folder dllcache saja.
  5. Setelah Anda mengubah nilai SFCDisable, tutup Registry Editor dan restart komputer Anda agar perubahan berlaku.
BACA JUGA:  Cara Daftar Paket Serba 1000 (seribu) Indosat Ramadhan

Catatan: Nilai 1 dan 2 hanya bisa digunakan jika Anda memiliki hak akses administrator. Jika Anda menggunakan nilai 1, Anda harus menyadari bahwa Anda akan kehilangan perlindungan terhadap file sistem yang penting dan berisiko terkena virus atau malware. Jika Anda menggunakan nilai 2, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki sumber instalasi Windows yang valid dan dapat diakses.

Cara 2: Menggunakan Group Policy Editor

Group Policy Editor adalah alat yang memungkinkan Anda mengatur kebijakan atau aturan yang berlaku untuk pengguna atau komputer tertentu. Anda bisa menggunakan alat ini untuk mengatur WFP dengan cara mengubah beberapa pengaturan yang berkaitan dengan fitur ini. Namun, Anda harus tahu bahwa alat ini hanya tersedia untuk edisi Windows yang profesional atau lebih tinggi, seperti Windows 10 Pro atau Windows 11 Pro. Jika Anda menggunakan edisi Windows yang lain, Anda tidak bisa menggunakan alat ini.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan Group Policy Editor untuk mengatur WFP:

  1. Buka Group Policy Editor dengan cara menekan tombol Windows + R pada keyboard, lalu ketik gpedit.msc dan tekan Enter.
  2. Navigasikan ke lokasi berikut: Computer Configuration\Administrative Templates\System\Windows File Protection.
  3. Cari pengaturan bernama Turn off Windows File Protection di panel kanan. Klik dua kali pada pengaturan tersebut dan ubah statusnya sesuai dengan pilihan Anda. Berikut adalah beberapa pilihan yang bisa Anda gunakan:
    • Not Configured: Ini adalah pilihan default yang berarti WFP akan aktif dan bekerja secara normal.
    • Enabled: Ini berarti WFP akan dinonaktifkan sepenuhnya dan tidak akan memantau file sistem sama sekali.
    • Disabled: Ini berarti WFP akan aktif dan bekerja secara normal.
  4. Setelah Anda mengubah status pengaturan Turn off Windows File Protection, tutup Group Policy Editor dan restart komputer Anda agar perubahan berlaku.

Catatan: Jika Anda memilih pilihan Enabled, Anda harus menyadari bahwa Anda akan kehilangan perlindungan terhadap file sistem yang penting dan berisiko terkena virus atau malware.

Cara 3: Menggunakan Command Prompt

Command Prompt adalah alat yang memungkinkan Anda menjalankan perintah atau instruksi yang berhubungan dengan sistem. Anda bisa menggunakan alat ini untuk mengatur WFP dengan cara menjalankan beberapa perintah yang berkaitan dengan fitur ini. Namun, Anda harus menjalankan alat ini sebagai administrator agar perintah-perintah tersebut bisa berfungsi dengan baik.

BACA JUGA:  Cara Menggunakan Google Translate ke Bahasa Inggris Hasil Bagus

Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan Command Prompt untuk mengatur WFP:

  1. Buka Command Prompt sebagai administrator dengan cara klik kanan pada tombol Start di pojok kiri bawah layar, lalu pilih Command Prompt (Admin) atau Windows PowerShell (Admin).
  2. Ketik perintah berikut untuk menonaktifkan WFP sepenuhnya: sfc /disable dan tekan Enter. Anda akan diminta untuk memasukkan CD-ROM instalasi Windows jika Anda menggunakan Windows XP atau Windows Server 2003. Jika Anda menggunakan Windows Vista atau versi yang lebih baru, Anda tidak perlu memasukkan CD-ROM.
  3. Ketik perintah berikut untuk mengaktifkan kembali WFP secara normal: sfc /enable dan tekan Enter. Anda akan diminta untuk memasukkan CD-ROM instalasi Windows jika Anda menggunakan Windows XP atau Windows Server 2003. Jika Anda menggunakan Windows Vista atau versi yang lebih baru, Anda tidak perlu memasukkan CD-ROM.
  4. Ketik perintah berikut untuk memulai proses pemindaian dan perbaikan file sistem yang rusak atau hilang: sfc /scannow dan tekan Enter. Proses ini bisa memakan waktu beberapa menit atau jam tergantung pada kondisi sistem Anda. Anda akan melihat pesan yang memberitahu Anda tentang hasil proses tersebut.
  5. Setelah Anda menjalankan perintah-perintah yang diinginkan, tutup Command Prompt dan restart komputer Anda agar perubahan berlaku.

Catatan: Jika Anda menjalankan perintah sfc /disable, Anda harus menyadari bahwa Anda akan kehilangan perlindungan terhadap file sistem yang penting dan berisiko terkena virus atau malware. Jika Anda menjalankan perintah sfc /scannow, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki sumber instalasi Windows yang valid dan dapat diakses.

Kesimpulan

Windows File Protection adalah fitur keamanan yang bisa menjadi pengganggu bagi beberapa pengguna yang ingin mengubah atau menghapus file sistem. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi WFP yang mengganggu, seperti menggunakan Registry Editor, Group Policy Editor, atau Command Prompt. Namun, Anda harus berhati-hati saat menggunakan cara-cara ini, karena Anda bisa kehilangan perlindungan terhadap file sistem yang penting dan berisiko terkena virus atau malware. Selalu buat cadangan sistem sebelum Anda melakukan perubahan apa pun.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masukan, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.