Cara Setting Mikrotik dengan Winbox: Panduan Lengkap untuk Pemula

Mikrotik adalah salah satu merek router yang populer di Indonesia. Mikrotik memiliki banyak fitur dan fungsi yang dapat membantu Anda mengelola jaringan LAN maupun wireless, seperti DHCP server, hotspot, firewall, NAT, routing, dan lain-lain. Selain itu, Mikrotik juga memiliki keamanan yang baik, seperti enkripsi dan filter paket.

Untuk melakukan setting Mikrotik, Anda bisa menggunakan berbagai cara, seperti webfig, telnet, putty, atau winbox. Namun, pada artikel ini, kita akan fokus pada cara setting Mikrotik dengan winbox, karena winbox adalah aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang mudah digunakan dan dipahami oleh pemula.

Winbox adalah aplikasi yang dapat dijalankan di Windows, Linux, atau Mac OS. Winbox dapat mendeteksi dan terhubung dengan perangkat Mikrotik yang ada di jaringan Anda. Dengan winbox, Anda bisa melakukan konfigurasi dasar maupun lanjutan pada Mikrotik, seperti mengubah IP address, membuat hotspot, mengatur firewall, dan lain-lain.

Sebelum kita mulai, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan, yaitu:

  • Router Mikrotik yang sudah di-reset atau tanpa konfigurasi
  • Kabel UTP straight
  • Komputer atau laptop dengan IP address otomatis
  • Aplikasi winbox yang bisa Anda download di situs resmi Mikrotik
  • Internet dari modem atau ISP

Daftar Isi

Langkah 1: Login ke Mikrotik dengan Winbox

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah login ke Mikrotik dengan winbox. Caranya adalah sebagai berikut:

  • Buka aplikasi winbox yang sudah Anda download dan install
  • Hubungkan router Mikrotik dengan komputer atau laptop Anda menggunakan kabel UTP straight ke port ethernet 2 pada Mikrotik
  • Pada winbox, klik tab Neighbors dan klik Refresh. Akan muncul detail MAC address dan IP address Mikrotik pada kolom di bawahnya
  • Klik dua kali pada MAC address Mikrotik yang ingin Anda setting. Akan muncul form login dengan username: admin dan password: kosong
  • Klik Connect untuk masuk ke Mikrotik

Langkah 2: Setting DHCP Client pada Ether1

Langkah kedua yang harus Anda lakukan adalah setting DHCP client pada ether1. DHCP client adalah fitur yang memungkinkan Mikrotik untuk mendapatkan IP address secara otomatis dari modem atau ISP yang terhubung ke ether1. Dengan begitu, Mikrotik bisa mendapatkan akses internet dari sumber luar.

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Pada winbox, klik menu IP dan pilih DHCP Client
  • Klik tanda plus (+) untuk menambahkan DHCP client baru
  • Pada form Interface, pilih ether1
  • Hilangkan centang pada Use Peer DNS, agar Mikrotik tidak menggunakan DNS bawaan dari modem atau ISP, melainkan menggunakan DNS yang kita tentukan sendiri nanti
  • Klik Apply dan OK

Langkah 3: Tes Ping Internet

Langkah ketiga yang harus Anda lakukan adalah tes ping internet. Ping adalah cara untuk menguji koneksi dan ketersediaan suatu alamat di internet. Dengan ping, Anda bisa mengetahui apakah Mikrotik sudah berhasil mendapatkan akses internet atau belum.

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Pada winbox, klik menu New Terminal untuk membuka jendela terminal
  • Ketik perintah ping google.com dan tekan Enter. Akan muncul hasil ping berupa waktu respon dan status
  • Jika statusnya adalah 64 bytes from …, berarti ping berhasil dan Mikrotik sudah terhubung dengan internet
  • Jika statusnya adalah timeout, berarti ping gagal dan Mikrotik belum terhubung dengan internet. Anda harus memeriksa kembali koneksi kabel, setting DHCP client, atau sumber internet Anda

Langkah 4: Setting IP Address pada Ether2

Langkah keempat yang harus Anda lakukan adalah setting IP address pada ether2. IP address adalah identitas unik yang diberikan kepada setiap perangkat yang terhubung ke jaringan. Dengan IP address, perangkat bisa saling berkomunikasi dan mengirim data.

Pada Mikrotik, kita bisa menentukan IP address secara manual atau otomatis. Pada langkah ini, kita akan menentukan IP address secara manual untuk ether2, yang akan menjadi gateway atau pintu masuk bagi perangkat lain yang ingin terhubung ke internet melalui Mikrotik.

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Pada winbox, klik menu IP dan pilih Addresses
  • Klik tanda plus (+) untuk menambahkan IP address baru
  • Pada form Address, masukkan IP address beserta prefixnya (/24) yang ingin Anda gunakan untuk ether2. Misalnya, 192.168.1.1/24
  • Pada form Interface, pilih ether2
  • Klik Apply dan OK

Langkah 5: Setting DNS Server

Langkah kelima yang harus Anda lakukan adalah setting DNS server. DNS server adalah server yang bertugas untuk menerjemahkan nama domain (misalnya, google.com) menjadi IP address (misalnya, 172.217.194.113). Dengan DNS server, kita tidak perlu menghafal IP address dari setiap situs yang ingin kita kunjungi, melainkan cukup mengetikkan nama domainnya saja.

Pada Mikrotik, kita bisa menggunakan DNS server bawaan dari modem atau ISP, atau menggunakan DNS server pilihan kita sendiri. Pada langkah ini, kita akan menggunakan DNS server pilihan kita sendiri, yaitu Google DNS (8.8.8.8 dan 8.8.4.4) dan Cloudflare DNS (1.1.1.1 dan 1.0.0.1).

BACA JUGA:  Cara Membagi Internet dengan Mikrotik

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Pada winbox, klik menu IP dan pilih DNS
  • Pada form Servers, masukkan DNS server yang ingin Anda gunakan, dipisahkan dengan koma. Misalnya, 8.8.8.8,8.8.4.4,1.1.1.1,1.0.0.1
  • Centang pada Allow Remote Requests, agar Mikrotik bisa melayani permintaan DNS dari perangkat lain yang terhubung ke jaringan
  • Klik Apply dan OK

Langkah 6: Setting NAT

Langkah keenam yang harus Anda lakukan adalah setting NAT. NAT adalah singkatan dari Network Address Translation, yaitu proses yang mengubah IP address lokal menjadi IP address publik, atau sebaliknya. Dengan NAT, perangkat yang memiliki IP address lokal bisa mengakses internet yang menggunakan IP address publik, dan sebaliknya.

Pada Mikrotik, kita bisa menggunakan fitur firewall untuk melakukan NAT. Pada langkah ini, kita akan membuat NAT yang disebut dengan masquerade, yaitu NAT yang mengubah IP address lokal menjadi IP address publik yang didapatkan dari DHCP client pada ether1.

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Pada winbox, klik menu IP dan pilih Firewall
  • Pilih tab NAT dan klik tanda plus (+) untuk menambahkan NAT baru
  • Pada form Chain, pilih srcnat
  • Pada form Out. Interface, pilih ether1
  • Pada form Action, pilih masquerade
  • Klik Apply dan OK

Langkah 7: Setting DHCP Server pada Ether2

Langkah ketujuh yang harus Anda lakukan adalah setting DHCP server pada ether2. DHCP server adalah fitur yang memungkinkan Mikrotik untuk memberikan IP address secara otomatis kepada perangkat lain yang terhubung ke ether2. Dengan DHCP server, kita tidak perlu menentukan IP address secara manual untuk setiap perangkat, melainkan cukup menghubungkannya ke ether2 dan mendapatkan IP address dari Mikrotik.

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Pada winbox, klik menu IP dan pilih DHCP Server
  • Klik tanda plus (+) untuk menambahkan DHCP server baru
  • Pada form Name, masukkan nama DHCP server yang Anda inginkan. Misalnya, dhcp-ether2
  • Pada form Interface, pilih ether2
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Address Space, masukkan range IP address yang ingin Anda berikan kepada perangkat lain. Range IP address harus sesuai dengan IP address yang Anda setting pada ether2. Misalnya, 192.168.1.2-192.168.1.254
  • Pada form Gateway, masukkan IP address ether2 yang Anda setting sebelumnya. Misalnya, 192.168.1.1
  • Pada form DNS Servers, masukkan IP address ether2 yang Anda setting sebelumnya. Misalnya, 192.168.1.1
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Lease Time, masukkan waktu yang Anda inginkan untuk menyewa IP address kepada perangkat lain. Misalnya, 10m (10 menit), 1h (1 jam), 1d (1 hari), dan seterusnya
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Review, periksa kembali setting DHCP server yang Anda buat. Jika sudah sesuai, klik OK

Langkah 8: Setting Hotspot pada Ether2

Langkah kedelapan yang harus Anda lakukan adalah setting hotspot pada ether2. Hotspot adalah fitur yang memungkinkan Mikrotik untuk membuat jaringan wireless yang dapat diakses oleh perangkat lain dengan menggunakan username dan password. Dengan hotspot, Anda bisa mengatur siapa saja yang boleh mengakses internet melalui Mikrotik, dan seberapa besar bandwidth yang diberikan kepada mereka.

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Pada winbox, klik menu IP dan pilih Hotspot
  • Klik tanda plus (+) untuk menambahkan hotspot baru
  • Pada form Hotspot Setup, pilih ether2 sebagai interface hotspot
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Local Address of Network, masukkan IP address yang ingin Anda gunakan untuk hotspot. IP address ini harus berbeda dengan IP address yang Anda setting pada ether2. Misalnya, 10.10.10.1
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Masquerade Network, centang pada yes, agar perangkat yang terhubung ke hotspot bisa mengakses internet
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Address Pool of Network, masukkan range IP address yang ingin Anda berikan kepada perangkat yang terhubung ke hotspot. Range IP address harus sesuai dengan IP address yang Anda setting untuk hotspot. Misalnya, 10.10.10.2-10.10.10.254
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Select Certificate, biarkan default, yaitu none, karena kita tidak menggunakan sertifikat untuk hotspot
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form IP Address of SMTP Server, biarkan default, yaitu 0.0.0.0, karena kita tidak menggunakan SMTP server untuk hotspot
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form DNS Name, masukkan nama domain yang ingin Anda gunakan untuk hotspot. Nama domain ini akan digunakan untuk mengarahkan perangkat yang terhubung ke hotspot ke halaman login hotspot. Misalnya, hotspot.mikrotik.com
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Create DNS Record, centang pada yes, agar Mikrotik bisa membuat DNS record untuk nama domain yang Anda masukkan sebelumnya
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Allow Trial User Login, centang pada yes, jika Anda ingin memberikan akses gratis kepada perangkat yang terhubung ke hotspot untuk waktu tertentu. Jika tidak, centang pada no
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Trial Uptime Limit, masukkan waktu yang Anda inginkan untuk memberikan akses gratis kepada perangkat yang terhubung ke hotspot. Misalnya, 30m (30 menit), 1h (1 jam), 1d (1 hari), dan seterusnya
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Trial Uptime Reset, masukkan waktu yang Anda inginkan untuk mengatur ulang akses gratis kepada perangkat yang terhubung ke hotspot. Misalnya, 1d (1 hari), 1w (1 minggu), 1M (1 bulan), dan seterusnya
  • Klik Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya
  • Pada form Review, periksa kembali setting hotspot yang Anda buat. Jika sudah sesuai, klik OK
BACA JUGA:  Cara Ganti Password Wifi Biznet dengan Mudah dan Aman

Langkah 9: Membuat User Hotspot

Langkah kesembilan yang harus Anda lakukan adalah membuat user hotspot. User hotspot adalah akun yang digunakan oleh perangkat yang terhubung ke hotspot untuk login dan mengakses internet. Dengan user hotspot, Anda bisa mengatur username, password, profile, dan limitasi untuk setiap perangkat yang terhubung ke hotspot.

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Pada winbox, klik menu IP dan pilih Hotspot
  • Pilih tab Users dan klik tanda plus (+) untuk menambahkan user hotspot baru
  • Pada form Name, masukkan username yang Anda inginkan untuk user hotspot. Misalnya, user1
  • Pada form Password, masukkan password yang Anda inginkan untuk user hotspot. Misalnya, pass1
  • Pada form Profile, pilih default, atau profile lain yang Anda buat sebelumnya
  • Pada form Limit Uptime, masukkan waktu yang Anda inginkan untuk membatasi durasi akses internet user hotspot. Misalnya, 1h (1 jam), 1d (1 hari), 1w (1 minggu), dan seterusnya
  • Pada form Limit Bytes In, masukkan jumlah data yang Anda inginkan untuk membatasi data masuk user hotspot. Misalnya, 100M (100 megabyte), 1G (1 gigabyte), 10G (10 gigabyte), dan seterusnya
  • Pada form Limit Bytes Out, masukkan jumlah data yang Anda inginkan untuk membatasi data keluar user hotspot. Misalnya, 100M (100 megabyte), 1G (1 gigabyte), 10G (10 gigabyte), dan seterusnya
  • Pada form Limit Bytes Total, masukkan jumlah data yang Anda inginkan untuk membatasi total data masuk dan keluar user hotspot. Misalnya, 200M (200 megabyte), 2G (2 gigabyte), 20G (20 gigabyte), dan seterusnya
  • Klik Apply dan OK

Langkah 10: Menghubungkan Perangkat ke Hotspot

Langkah kesepuluh yang harus Anda lakukan adalah menghubungkan perangkat ke hotspot. Perangkat yang bisa terhubung ke hotspot adalah perangkat yang memiliki fitur wireless, seperti smartphone, tablet, laptop, atau komputer. Dengan terhubung ke hotspot, perangkat bisa mengakses internet melalui Mikrotik dengan menggunakan user hotspot yang sudah Anda buat sebelumnya.

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Aktifkan fitur wireless pada perangkat yang ingin Anda hubungkan ke hotspot
  • Cari dan pilih nama jaringan wireless yang sesuai dengan nama hotspot yang Anda buat sebelumnya. Misalnya, hotspot.mikrotik.com
  • Masukkan password jaringan wireless yang sesuai dengan password hotspot yang Anda buat sebelumnya. Misalnya, pass1
  • Buka browser pada perangkat Anda dan ketikkan nama domain yang Anda gunakan untuk hotspot. Misalnya, hotspot.mikrotik.com
  • Akan muncul halaman login hotspot yang meminta Anda untuk memasukkan username dan password user hotspot yang sudah Anda buat sebelumnya. Misalnya, user1 dan pass1
  • Klik Login untuk masuk ke hotspot dan mengakses internet

Kesimpulan

Demikianlah cara setting Mikrotik dengan winbox yang bisa Anda coba sendiri. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa membuat jaringan LAN maupun wireless yang terhubung ke internet melalui Mikrotik. Anda juga bisa mengatur keamanan, kecepatan, dan kenyamanan jaringan Anda dengan menggunakan fitur-fitur yang ada pada Mikrotik.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam belajar setting Mikrotik dengan winbox. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah. Terima kasih dan selamat mencoba!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.