Pupuk Organik dari Kotoran dan Urine Kelinci

Siapa yang tidak suka dengan hewan imut dan menggemaskan satu ini yang bernama kelinci.  Memiliki telinga panjang dan tubuh ditutupi dengan rambut lembut menjadikan hewan ini banyak digemari orang-orang untuk dipelihara.  Selain sebagai hewan hias kelinci juga dapat dijadikan makanan karena dagingnya yang lezat.

Saat ini ada dua jenis peternak kelinci yaitu kelinci hias dan kelinci potong.  Tentu saja kelinci hias memiliki harga yang lebih mahal.  Permasalahan yang ditimbukan oleh para peternak kelinci yaitu kotoran yang di keluarkan kelinci baik kotoran padat dan kotoran cair.  Kotoran padat kelinci merupakan kotoran yang susah untuk terurai di lingkunan ditambah lagi kotoran cair (air kencing) kelinci tidak sdeap baunya.  Untuk itu perlu penanggulangan secara tepat agar kotoran tersebut tidak berdampak kepada kesehatan namun juga dapat dimanfaatkan.

Berdasarkan hasil kajian Badan Penelitian Ternak (Balitnak) pada tahun 2005 menyatakan bahwa kotoran dan air seni/kencing/urine dapat dimanfaatkan sebagai pestisida dan pupuk organik.  Hal tersebut dikarenakan kadar Nitrogen khususnya pada air kencing kelinci lebih tinggi daripada hewan herbifora lainnya seperti sapi, kambing dll.  Hal tersebut dikarenaka kelinci jarang meminum air dan hanya memakan hijauan saja.

BACA JUGA:  Sistem Tanam Vertikultur

Kandungan Kotoran dan Air Kecing Kelinci

  • N = 2,72%
  • P = 1,1%
  • K = 0,5%

Jika kotoran padat dan cair ini dipadukan maka pupuk organik ini memiliki kandungan

  • Nitrogen = 2,20%
  • Fosfor = 87%
  • Potassium = 2,30%
  • Sulfur  = 36%
  • Kalsium = 1,26%
  • Magnesium = 40%

Aplikasi Kotoran Cair Kelinci

Picture from spi.or.id
Picture from spi.or.id

Mendapatkan kotoran cair kelinci sangatlah mudah, anda hanya memberikan wadah di bawah kandang kelinci maka kotoran cair tersebut akan terkumpul.  Diperkirakan 10 ekor kelinci dapat menghasilkan  2 liter air kencing tiap harinya.  Nah bagaimana cara pengaplikasian ke tanaman?

Untuk 10 liter air diperlukan 0,5 liter air kencing kelinci, kemudian dilakukan penyemprotan ke tanaman khususnya tanaman dedaunan seperti bayam , sawi dll secara merata.  Pastikan saat setelah penyemprotan tidak terjadi hujan.  Dan hasilnya pun tanaman yang disemprot ini lebih hijau dan subur di banding yang tidak.

BACA JUGA:  Cara Menghitung Kebutuhan Bibit Tanaman

Pemanfaatan kotoran kelinci ini sangat bermanfaat dan juga bisa dijadikan sebagai peluang bisnis.  Hal tersebut dikarenakan saat ini sudah dijual kotoran cair kelinci dengan harga 10 ribu – 15 Ribu per 250 ml.  Demikian informasi yang bisa saya berikan, informasi ini saya baca dari situs Serikat Petani Indonesia (spi.or.id) selamat mencoba dan maju terus pertanian Indonesia.

8 comments

  1. Salam kenal mas…
    Asal dari Lampung yh? Lampungnya mana mas?
    Domisili saya saat ini di Bandar Lampung.
    Kira-kira di Lampung ada ngga yah yg jual urine kelinci?
    Oya, main2 ke blog saya mas, kalo ada waktu. :salaman:

    1. kalau di Lampung belum ada yang menjualnya, iya saya dari lampung tepatnya di pringsewu namun kerjanya di Antasari, salaam kenal jg 🙂

  2. saya mau tanya untuk 1 ha diperlukan berapa dosis dan konsentrasi urine kelinci?
    mohon petunjuknya,terima kasih

    1. saat ini blm diketahui brp dosis dalam 1 Ha karena pastinya urin yg diperoleh dari tiap2 kelinci kandungannya berbeda2

  3. Salam kenal mas Kusnendar.
    masih jual urin kelinci gak mas? Kalau masih Saya berminat untuk membeli urin kelinci…..
    terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.